Notification

×

Iklan

Iklan

Doa Qana'ah: Rahasia Ketenangan Hati di Tengah Dinamika Zaman Modern

2025-10-27 | 01:18 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-10-26T18:18:45Z
Ruang Iklan

Doa Qana'ah: Rahasia Ketenangan Hati di Tengah Dinamika Zaman Modern

Di tengah laju kehidupan modern yang serba cepat, penuh tuntutan materialisme, dan godaan perbandingan sosial, ketenangan hati menjadi sebuah kemewahan yang semakin sulit digapai. Dalam ajaran Islam, terdapat sebuah konsep luhur yang menjadi kunci menuju ketenangan sejati: qana'ah. Sikap qana'ah adalah menerima dan merasa cukup dengan apa yang telah Allah SWT karuniakan, tanpa berlebihan dalam ambisi duniawi dan tanpa tamak terhadap milik orang lain. Ini adalah wujud nyata dari rasa syukur, di mana seseorang merasa puas dengan pemberian Allah, baik banyak maupun sedikit, serta tunduk dan akur dengan karunia-Nya.

Secara etimologis, qana'ah berarti 'cukup' dan 'merasa puas'. Dalam terminologi akhlak Islam, qana'ah adalah ketenangan jiwa terhadap rezeki yang diberikan Allah SWT. Hal ini bukan berarti pasif atau malas, melainkan keseimbangan antara ikhtiar maksimal yang halal dan penerimaan ridha atas hasilnya. Sifat qana'ah mencerminkan keikhlasan hati dalam menerima ketetapan Allah, yang kemudian melahirkan rasa puas dan syukur. Orang yang memiliki qana'ah tidak akan terlalu sibuk mengejar hal-hal duniawi yang tidak pasti, melainkan akan fokus pada apa yang ia miliki dan mensyukurinya, sehingga terhindar dari stres dan kegelisahan akibat ambisi berlebihan.

Di zaman modern ini, sikap qana'ah menjadi semakin relevan dan esensial. Arus konsumerisme yang kuat, tekanan untuk selalu "memiliki lebih," dan budaya perbandingan melalui media sosial sering kali menjebak individu dalam lingkaran kecemasan dan ketidakpuasan. Seseorang yang qana'ah akan terbebas dari tekanan hasrat berlebih dan rasa iri terhadap rezeki orang lain. Ia tidak akan tamak atau serakah dalam mendapatkan harta, sehingga menghindarkan dirinya dari sikap iri, dengki, dan persaingan yang tidak sehat.

Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk berdoa memohon sifat qana'ah. Salah satu doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah: "اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى" (Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal 'afaf wal ghina). Doa ini berarti, "Ya Allah, aku meminta kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat 'afaf (menjaga diri dari hal yang haram), dan sifat ghina' (hati yang selalu merasa cukup atau qana'ah)." Doa ini bersumber dari hadis riwayat Muslim.

Selain itu, terdapat pula doa lain yang memohon sifat qana'ah: "اَللَّهُمَّ قَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ، وَبَارِكْ لِيْ فِيهِ، وَاخْلُفْ عَلَى كُلِّ غَائِبَةٍ لِيْ بِخَيْرٍ" (Allaahumma qonni'nii bimaa rozaqtanii, wa baarik lii fiihi, wakh-luf 'alaa kulli ghoo-ibatin lii bi-khoirin). Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku qana'ah (merasa cukup) terhadap apa yang Engkau rizkikan kepadaku, berkahilah aku di dalamnya, dan gantilah untukku semua yang hilang dariku dengan yang lebih baik." Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan bahwa doa ini merupakan latihan rohani agar seorang hamba tidak diperbudak oleh harapan dunia, tetapi dipimpin oleh keyakinan terhadap kebijaksanaan Allah.

Manfaat memiliki hati yang qana'ah sangatlah besar. Di antaranya adalah ketenangan jiwa dan pikiran, karena individu tidak terlalu sibuk mengejar hal duniawi yang tidak pasti. Hal ini juga mendatangkan etos kerja yang giat dalam upaya memperoleh sesuatu yang pantas didapatkan, namun dengan optimisme dan kepercayaan diri tanpa keraguan. Orang yang qana'ah akan mudah bersyukur, selalu merasa beruntung, bahkan seakan-akan memiliki dunia seluruhnya. Sifat ini juga menjauhkan diri dari sifat hasad (iri atau cemburu pada nikmat orang lain) dan membantu mengatasi berbagai problema hidup seperti utang, karena ia akan menyesuaikan kebutuhan hidupnya dengan standar kemampuan. Dengan qana'ah, seseorang akan merasakan kebahagiaan sejati dari sikap ridha terhadap ketentuan Allah.

Untuk menumbuhkan sifat qana'ah, beberapa kiat dapat dilakukan, seperti memperkuat keimanan kepada Allah, meyakini bahwa rezeki telah tertulis, memikirkan ayat-ayat Al-Qur'an, mengetahui hikmah perbedaan rezeki, banyak memohon qana'ah kepada Allah, menyadari bahwa rezeki tidak diukur dengan kepandaian, serta melihat ke bawah dalam hal duniawi. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Lihatlah orang yang berada di bawah kalian dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, karena hal itu lebih pantas agar kalian tidak menganggap rendah nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kalian." Ini adalah proses panjang (long life process) yang jika diniatkan untuk mencari ridha Allah, akan dicatat sebagai ibadah.

Pada akhirnya, di tengah hiruk pikuk zaman modern, doa memohon hati yang qana'ah adalah sebuah ikhtiar spiritual untuk membentengi diri dari kegelisahan dan ketamakan. Dengan qana'ah, seorang muslim dapat mencapai ketenangan batin, kebahagiaan sejati, dan menjalani hidup dengan penuh rasa syukur atas segala karunia Allah SWT.