Notification

×

Iklan

Iklan

Mengungkap Berbagai Hisab di Hari Kiamat: Memahami Nikmat dan Azab Kubur

2025-10-27 | 01:07 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-10-26T18:07:43Z
Ruang Iklan

Mengungkap Berbagai Hisab di Hari Kiamat: Memahami Nikmat dan Azab Kubur

Umat Islam meyakini bahwa setiap manusia akan melalui serangkaian tahapan kehidupan setelah kematian, diawali dengan alam kubur atau alam barzakh, hingga puncaknya pada Hari Kiamat dengan proses hisab atau perhitungan amal. Keyakinan akan adanya siksa dan nikmat kubur serta hisab di Hari Kiamat merupakan bagian integral dari rukun iman terhadap Hari Akhir.

Alam Barzakh menjadi gerbang pertama menuju akhirat, sebuah alam gaib yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, namun keberadaannya wajib diimani berdasarkan Al-Qur'an dan hadis-hadis sahih. Di alam ini, setelah jenazah dikuburkan dan para pengantar telah meninggalkan makam, dua malaikat bernama Munkar dan Nakir akan datang untuk menguji keyakinan si mayit. Pertanyaan-pertanyaan kunci yang diajukan meliputi: Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? Apa kitabmu? Di mana kiblatmu? Dan siapa saudara-saudaramu? Jawaban yang diberikan bukanlah sekadar ucapan lisan, melainkan cerminan dari amal perbuatan dan keimanan seseorang selama hidup di dunia.

Bagi hamba Allah yang beriman dan bertakwa, alam kubur akan menjadi tempat yang penuh kenikmatan. Kubur mereka akan diterangi cahaya dan dilapangkan sejauh mata memandang. Mereka akan diperlihatkan tempat tinggalnya di surga setiap pagi dan petang, membawa kegembiraan dan ketenangan. Selain itu, mereka akan memperoleh wewangian dan harumnya angin surga. Sebaliknya, bagi orang-orang yang mengingkari keimanan dan berbuat maksiat, alam kubur akan menjadi awal dari siksaan. Kubur mereka akan menyempit hingga menghimpit dan meremukkan tulang rusuk. Mereka akan diperlihatkan pemandangan neraka setiap pagi dan petang, serta dapat ditemani oleh wujud mengerikan atau dibelit oleh ular-ular berbisa. Fir'aun dan kaumnya disebutkan secara spesifik dalam Surah Al-Mu'min ayat 46 sebagai contoh mereka yang mengalami siksa kubur, di mana neraka diperlihatkan kepada mereka di alam barzakh setiap pagi dan petang.

Setelah alam kubur, seluruh manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menghadapi Yaumul Hisab, yaitu hari perhitungan seluruh amal perbuatan. Proses hisab ini mencakup evaluasi mendalam terhadap tindakan, niat, dan perbuatan seseorang selama hidup mereka. Pada hari itu, mulut manusia akan dikunci, dan anggota tubuh seperti tangan dan kaki akan berbicara serta menjadi saksi atas apa yang telah mereka lakukan.

Secara umum, terdapat dua jenis hisab utama di Hari Kiamat. Pertama, adalah Hisab 'Ardh (atau Hisab Yasir), yaitu hisab yang ringan. Hisab ini diperuntukkan bagi orang-orang mukmin sejati, di mana Allah hanya akan memaparkan amal-amal mereka, dan mereka akan mengakui dosa-dosa yang telah ditunjukkan. Allah kemudian akan menutupi dan mengampuni dosa-dosa tersebut tanpa perdebatan yang memberatkan. Orang yang menjalani hisab ringan akan menerima catatan amalnya dengan tangan kanan dan kembali kepada keluarganya dengan penuh kebahagiaan. Kedua, adalah Hisab Munaqasyah, yaitu hisab yang mendalam, berat, dan sulit. Hisab ini akan dialami oleh orang-orang kafir, munafik, dan para pelaku maksiat. Prosesnya akan panjang dan sulit sesuai dengan banyaknya dosa mereka, bahkan dapat berujung pada terbukanya aib di hadapan seluruh makhluk. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa atau disiksa."

Amalan pertama yang akan dihisab pada Hari Kiamat adalah salat. Kerusakan atau kebaikan seluruh amal seseorang sangat bergantung pada kualitas salat yang dikerjakannya. Dengan memahami berbagai macam hisab ini serta nikmat dan siksa kubur, setiap muslim diingatkan untuk senantiasa mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal saleh, menjauhi larangan Allah, dan menjaga keimanan sebagai bekal menuju kehidupan abadi.