Notification

×

Iklan

Iklan

Petani Tanah Datar Maksimalkan Produksi Padi Lewat Program Optimasi

2025-10-26 | 21:02 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-10-26T14:02:37Z
Ruang Iklan

Petani Tanah Datar Maksimalkan Produksi Padi Lewat Program Optimasi

Petani di Tanah Datar tengah berupaya keras menggenjot produksi padi melalui Program Optimasi Lahan Non Rawa atau Optimasi Lahan Sawah (Oplah) yang digulirkan oleh Kementerian Pertanian. Program ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp17 miliar dari pemerintah pusat, dengan target peningkatan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas padi di lahan seluas 3.140 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani, menjelaskan bahwa Oplah berfokus pada perbaikan sistem pengairan dan pengelolaan lahan pertanian untuk memastikan ketahanan pangan daerah. Dana Rp17 miliar tersebut dialokasikan untuk pembangunan konstruksi sumber air dan bantuan pengolahan lahan sawah. Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menekankan pentingnya program ini untuk petani, terutama setelah ratusan hektare lahan sawah terdampak bencana banjir bandang pada tahun 2024.

Implementasi program ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama mencakup 675 hektare, dengan penandatanganan kontrak konstruksi pada 18 Juni 2025, dana ditransfer ke rekening kelompok tani pada 27 Agustus 2025, dan pelaksanaan fisik dimulai 1 September 2025. Tahap kedua meliputi 1.325 hektare, yang proses survei lapangan oleh Tim Survei Investigasi Desain (SID) telah rampung dan kontrak ditandatangani pada 15 September 2025. Sementara itu, tahap ketiga yang mencakup 1.140 hektare, masih dalam tahap survei oleh Tim SID dari Universitas Andalas (Unand).

Selain perbaikan irigasi dan pengelolaan lahan, program ini juga didukung dengan distribusi pupuk dan fasilitasi bantuan benih bersertifikat, seperti disampaikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanah Datar, Roni Wijaya Amin. Upaya ini juga didukung oleh pihak TNI dalam kerangka program swasembada pangan nasional. Pemerintah daerah optimistis produksi padi dapat meningkat hingga dua atau tiga kali lipat dalam setahun pada lahan sawah tadah hujan melalui intensifikasi areal tanam, bukan pembukaan lahan baru.

Bupati Eka Putra juga meluncurkan program unggulan "Babendi" (Bantuan Bertanam Padi) pada 2 Oktober 2025, yang merupakan kelanjutan dari program bajak sawah gratis. Program ini bertujuan meringankan beban petani dan menekan biaya produksi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani. Bupati berharap kelompok tani dapat memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya, menjaga kekompakan, dan transparansi dalam pengelolaan. Dengan langkah-langkah optimasi ini, Tanah Datar menargetkan peningkatan signifikan dalam produksi padi untuk tahun 2025, setelah menghadapi tantangan penurunan produksi pada tahun 2024 akibat bencana alam, meskipun secara keseluruhan produksi padi tetap surplus.