Notification

×

Iklan

Iklan

Produsen Kulkas Bikin Mobil Listrik: Inilah Wujud Kreasi Tak Terduga

2025-10-27 | 00:52 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-10-26T17:52:07Z
Ruang Iklan

Produsen Kulkas Bikin Mobil Listrik: Inilah Wujud Kreasi Tak Terduga

Fenomena produsen perangkat rumah tangga yang beralih atau merambah ke industri kendaraan listrik (EV) kini semakin marak, menandai pergeseran signifikan dalam lanskap otomotif global. Perusahaan yang sebelumnya dikenal lewat kulkas, televisi, atau perangkat elektronik lainnya kini membawa keahlian mereka dalam teknologi dan manufaktur untuk menciptakan inovasi di sektor mobilitas. Langkah ini bukan sekadar diversifikasi bisnis, melainkan juga cerminan konvergensi teknologi antara rumah pintar dan kendaraan masa depan.

Salah satu contoh terbaru datang dari Jepang, di mana Sharp, produsen elektronik ternama yang identik dengan kulkas dan AC, bersiap memperkenalkan mobil listrik buatannya. Bekerja sama dengan raksasa manufaktur Taiwan, Foxconn, Sharp akan meluncurkan minivan listrik konsep bernama LDK+ di Japan Mobility Show 2025. Konsep LDK+ dirancang untuk menghadirkan nuansa ruang tamu ke dalam mobil, dengan interior lapang tanpa pilar B dan kemampuan terintegrasi dengan perangkat rumah tangga melalui platform AIoT (Artificial Intelligence of Things) milik Sharp. Integrasi ini memungkinkan pengguna mengontrol perangkat rumah dari mobil atau sebaliknya, menciptakan ekosistem "rumah dan kendaraan yang saling terhubung".

Kisah yang lebih transformatif datang dari Tiongkok dengan Geely. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1986 oleh Eric Li (Li Shufu) sebagai produsen komponen kulkas. Seiring waktu, Geely beralih ke sepeda motor pada tahun 1994, dan lima tahun kemudian memberanikan diri masuk ke industri mobil pada tahun 1998. Kini, Geely telah menjelma menjadi salah satu pemain utama di industri otomotif global, termasuk di segmen mobil listrik, bahkan mengakuisisi Volvo Cars pada tahun 2010. Perjalanan Geely menunjukkan bagaimana fondasi manufaktur, meskipun awalnya di bidang yang berbeda, dapat menjadi landasan untuk menjadi raksasa otomotif.

Tidak hanya pabrikan dari Asia Timur, perusahaan elektronik Indonesia, Polytron, juga menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan mobil listrik nasional. Polytron berkolaborasi dengan Skyworth Auto dari Tiongkok untuk merakit mobil listrik secara lokal, membangun rantai pasok komponen dalam negeri, dan mendukung target pemerintah dalam pengurangan emisi karbon.

Di sisi lain, LG Electronics, konglomerat elektronik asal Korea Selatan yang juga dikenal luas dengan produk kulkas dan perangkat rumah tangga lainnya, telah menempuh jalur yang lebih berliku. Setelah mengakuisisi perusahaan rintisan pengisi daya EV, HiEV Charger, pada tahun 2022 dan bahkan membuka pabrik produksi pengisi daya EV di Texas, Amerika Serikat, pada Januari 2024, LG mengumumkan pengunduran dirinya dari bisnis pengisi daya kendaraan listrik pada April 2025. Keputusan ini diambil karena pertumbuhan pasar yang lesu dan persaingan yang semakin ketat. Meskipun demikian, LG tetap menunjukkan pertumbuhan kuat dalam bisnis Solusi Komponen Kendaraan (VS) mereka, yang memasok telematika canggih, sistem komunikasi 5G, dan teknologi siber keamanan untuk mobil-mobil terkoneksi kepada produsen otomotif global seperti Toyota. Hal ini menegaskan bahwa meskipun keluar dari satu segmen EV, keahlian mendalam mereka dalam elektronik dan perangkat lunak tetap sangat relevan di industri otomotif.

Pemain elektronik besar lainnya seperti Panasonic telah lama terlibat dalam rantai pasok EV. Sejak tahun 2015, Panasonic menjalin kemitraan dengan Tesla Motors untuk memproduksi baterai lithium-ion, dan terus mengembangkan sistem otomotif serta teknologi mobil otonom. Demikian pula dengan Bosch, meskipun lebih dikenal sebagai pemasok komponen otomotif global, perusahaan ini juga memiliki divisi peralatan rumah tangga. Keahlian Bosch dalam elektronika kendaraan, sensor, dan solusi mobilitas memberikan perspektif tentang bagaimana transfer teknologi dari satu sektor ke sektor lain dapat memperkuat inovasi otomotif.

Masuknya produsen kulkas dan elektronik ke arena mobil listrik menunjukkan beberapa keuntungan dan motivasi. Mereka membawa keahlian dalam manufaktur presisi, manajemen rantai pasok global, dan, yang terpenting, teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) yang relevan untuk kendaraan pintar. Tantangannya meliputi adaptasi terhadap standar keamanan otomotif yang ketat, membangun jaringan distribusi dan layanan purna jual yang berbeda, serta menghadapi persaingan dari pemain otomotif tradisional dan startup EV. Namun, dengan tren kendaraan yang semakin terhubung dan terintegrasi dengan gaya hidup digital, keahlian dari industri elektronik tampaknya akan terus membentuk masa depan mobilitas.