
Grup investasi raksasa Jepang, SoftBank Group Corp., dilaporkan telah menyetujui suntikan dana tambahan sebesar 22,5 miliar dolar AS ke OpenAI, perusahaan induk di balik ChatGPT. Persetujuan ini akan melengkapi rencana investasi 30 miliar dolar AS SoftBank, sebagai bagian dari putaran pendanaan senilai 41 miliar dolar AS yang diumumkan pada April lalu. Keputusan dewan direksi SoftBank tersebut bergantung pada penyelesaian restrukturisasi perusahaan oleh OpenAI, yang diharapkan akan membuka jalan bagi penawaran umum perdana (IPO). SoftBank telah menegaskan bahwa komitmen investasinya sebesar 30 miliar dolar AS bergantung pada transisi OpenAI ke struktur nirlaba terbatas (capped-profit) sebelum akhir tahun ini. Apabila restrukturisasi ini gagal, jumlah investasi SoftBank dapat berkurang menjadi 20 miliar dolar AS.
Investasi SoftBank ini mencerminkan strategi jangka panjang perusahaan untuk mendominasi sektor kecerdasan buatan (AI) global. CEO SoftBank, Masayoshi Son, secara terbuka menyatakan bahwa AI adalah kekuatan penentu yang membentuk masa depan umat manusia, dan kemitraan yang diperluas dengan OpenAI akan mempercepat visi bersama mereka untuk membuka potensi penuh AI. SoftBank memandang OpenAI sebagai mitra terpenting dalam upaya mencapai Kecerdasan Umum Buatan (AGI) dan pada akhirnya, Kecerdasan Super Buatan (ASI).
Pada April 2025, OpenAI berhasil mengumpulkan dana sebesar 40 miliar dolar AS, dengan kesepakatan yang dipimpin oleh SoftBank, yang menempatkan valuasi perusahaan sebesar 300 miliar dolar AS. Ini menjadikannya salah satu kesepakatan teknologi swasta dengan nilai tertinggi dalam sejarah. Sebelumnya, pada Oktober 2024, OpenAI menyelesaikan peningkatan modal 6,6 miliar dolar AS dengan valuasi 157 miliar dolar AS, termasuk investasi dari Microsoft, Nvidia, dan SoftBank.
Selain suntikan dana langsung, SoftBank juga terlibat dalam "Stargate Project" senilai 500 miliar dolar AS bersama OpenAI dan Oracle. Inisiatif ini, yang diumumkan pada Januari 2025, bertujuan untuk membangun infrastruktur AI di Amerika Serikat guna menjaga keunggulan negara tersebut dalam perlombaan AI global. SoftBank berencana mengalokasikan 3 miliar dolar AS setiap tahun untuk mengintegrasikan solusi AI dari OpenAI, seperti layanan AI internalnya yang disebut "Cristal," ke seluruh perusahaannya.
Pada Februari 2025, SoftBank dan OpenAI juga mendirikan perusahaan patungan 50-50 yang diberi nama SB OpenAI Japan. Perusahaan ini bertujuan untuk menyediakan layanan AI yang disesuaikan untuk perusahaan-perusahaan Jepang, lebih jauh memperkuat kolaborasi mereka di pasar Asia. SoftBank sebelumnya telah menyalurkan total 2,2 miliar dolar AS melalui SoftBank Vision Fund 2 sejak September 2024 dan mengakuisisi saham senilai 2 miliar dolar AS pada tahun 2024.
Investasi besar ini datang di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar AI, dengan pemain seperti DeepSeek dari Tiongkok dan Meta yang menawarkan model sumber terbuka. Meskipun demikian, SoftBank dan OpenAI tampaknya tetap bertekad untuk memimpin inovasi dalam pengembangan AI.