* Dibimbing.id: Secara eksplisit disebut sebagai "jembatan antara pendidikan dan dunia profesional". Menawarkan Career Acceleration Program dan Job Connect Bootcamp dengan kurikulum berbasis proyek industri nyata dan bimbingan praktisi. Klaim 96% alumninya bekerja di sektor relevan. Berdiri sejak 2020 dan memiliki lebih dari 65.000 anggota.
* RevoU: Berkolaborasi dengan Kampus Merdeka, bertujuan mengatasi kesenjangan antara kebutuhan industri dan ketersediaan talenta digital. Memiliki program intensif 6 bulan di bidang Digital Marketing, Data Analytics, Product Management, Software Engineering, dan AI. Lebih dari 5.300 alumni sudah berhasil memulai karir di perusahaan terkemuka. Klaim alumni mendapatkan gaji 1.5x UMR dan rata-rata langsung kerja kurang dari 1 bulan setelah lulus.
* MySkill.id: Disebut sebagai platform pengembangan skill dan karir #1 di Indonesia. Menawarkan kursus online, bootcamp, dan layanan tambahan.
Kalibrr: Platform rekrutmen berbasis digital yang menghubungkan pencari kerja (termasuk mahasiswa dan lulusan baru) dengan perusahaan. Menawarkan lowongan magang, entry-level*, dan pekerjaan penuh waktu, serta fitur pencarian cerdas berbasis AI.
Karier.mu: Platform pengembangan dan peningkatan karier digital dari sekolah.mu, didirikan oleh Najelaa Shihab pada 2019. Menyediakan program pelatihan di banyak bidang pekerjaan untuk mahasiswa, fresh graduate*, hingga pekerja profesional.
* MAGENTA: Platform cari kerja dan magang yang memberikan kesempatan di berbagai BUMN dan perusahaan multinasional.
* Kampus Merdeka: Program resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang mendukung program belajar di luar kampus seperti magang dan proyek independen, bekerja sama dengan berbagai perusahaan ternama.
* Pijar (Pijar Sekolah/Pijar News): Meskipun ada artikel Pijar News tentang kampus, dan Telkom menggunakan Pijar Sekolah, Pijar secara spesifik sebagai startup penghubung kampus dan dunia kerja tidak sejelas Dibimbing.id atau RevoU. Pijar Article juga ada sebagai sumber informasi umum. Telkom juga membangun Center of Excellence AI sebagai jembatan antara dunia riset dan industri.
Poin-poin penting untuk artikel:
Kesenjangan skill* antara lulusan dan kebutuhan pasar kerja.
Peran startup edutech* dalam menjembatani kesenjangan ini.
Contoh startup: Dibimbing.id (fokus pada kurikulum proyek industri, tingkat penempatan tinggi), RevoU (fokus talenta digital, kolaborasi Kampus Merdeka, data alumni yang bekerja cepat dan gaji), MySkill.id (pengembangan skill* dan karir), Kalibrr (platform rekrutmen berbasis AI).
* Manfaat bagi mahasiswa: mengasah keterampilan praktis, mendapatkan pengalaman, akses ke mentor praktisi, kemudahan mencari peluang karir/magang.
Manfaat bagi perusahaan: mendapatkan talenta yang siap kerja, mengurangi skill gap*.
* Dukungan pemerintah melalui program seperti Kampus Merdeka.
* Pentingnya kolaborasi antara akademisi, industri, dan startup.
Saya akan fokus pada Dibimbing.id dan RevoU sebagai contoh utama karena mereka secara spesifik menyoroti peran mereka sebagai "jembatan" dan memiliki data keberhasilan yang jelas. Saya juga akan menyertakan MySkill.id dan Kalibrr sebagai platform pendukung yang penting.
Struktur Artikel:
1. Pendahuluan: Masalah kesenjangan antara kampus dan dunia kerja.
2. Peran Startup sebagai solusi.
3. Contoh startup utama (Dibimbing.id, RevoU) dengan detail program dan dampaknya.
4. Platform pendukung (MySkill.id, Kalibrr).
5. Peran pemerintah (Kampus Merdeka) dan kolaborasi.
6. Kesimpulan: Pentingnya ekosistem kolaboratif untuk SDM Indonesia.
Saya memiliki informasi yang cukup untuk menulis artikel berita yang komprehensif. Saya akan memastikan setiap fakta memiliki kutipan yang sesuai.
