Notification

×

Iklan

Iklan

BMKG Umumkan Indonesia Memasuki Fase Puncak Musim Hujan 2025

2025-11-02 | 01:40 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-01T18:40:12Z
Ruang Iklan

BMKG Umumkan Indonesia Memasuki Fase Puncak Musim Hujan 2025

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi mengumumkan bahwa Indonesia telah memasuki periode puncak musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026. Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa periode puncak musim hujan ini akan relatif lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan fase "puncaknya puncak" diperkirakan terjadi pada Desember 2025 hingga Januari 2026.

Dwikorita menjelaskan bahwa pola puncak musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah. Wilayah Indonesia bagian barat akan mengalami puncak hujan pada November-Desember 2025. Sementara itu, sebagian besar wilayah Jawa, Sumatra bagian barat, dan Kalimantan bagian tengah diperkirakan akan mengalami curah hujan intensif pada Desember 2025 hingga Januari 2026. Untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, puncak musim hujan umumnya akan tercapai pada Januari hingga Februari 2026. Di Sulawesi bagian selatan, Maluku bagian tengah, serta Papua bagian selatan, puncak musim hujan diprediksi terjadi antara Desember 2025 dan Januari 2026, sedangkan Papua bagian utara dan Sulawesi bagian utara menunjukkan pola hujan yang relatif merata sepanjang tahun.

BMKG mengingatkan pentingnya kewaspadaan tinggi, bahkan kesiapsiagaan, selama fase puncak musim hujan ini karena potensi hujan dengan intensitas tinggi atau ekstrem serta bencana hidrometeorologi semakin meningkat. Bencana yang diwaspadai meliputi banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang.

Beberapa faktor klimatologi mendorong peningkatan intensitas hujan tahun ini. Kondisi atmosfer yang labil disertai penguatan monsun Asia yang membawa massa udara basah dari utara ke wilayah Indonesia menjadi salah satu pemicu utama. Selain itu, anomali suhu muka laut positif (lebih hangat) di sebagian besar perairan Indonesia, dengan kenaikan 0,5 hingga 3,0 derajat Celsius dari rata-rata normalnya, meningkatkan penguapan dan memperkaya pasokan uap air di atmosfer, memicu hujan yang lebih intens. Fenomena La Niña lemah juga terdeteksi mulai November hingga Desember 2025, dan diprediksi dapat berlanjut hingga Januari-Februari 2026, yang turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan.

Hingga akhir Oktober 2025, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia atau setara dengan 306 zona musim (ZOM) telah memasuki periode musim hujan. Wilayah yang telah memasuki musim hujan meliputi sebagian Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian Jawa Timur, Kalimantan, serta sebagian Sulawesi dan Papua.

Menyikapi kondisi ini, BMKG mengimbau secara khusus kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah, sektor terkait, dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Langkah antisipasi yang disarankan termasuk penyesuaian kalender tanam pertanian, pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan drainase, pengendalian hama di perkebunan, serta langkah mitigasi dampak ancaman bahaya hidrometeorologi harus dilakukan sejak dini. Masyarakat juga diimbau untuk memantau informasi cuaca dan peringatan dini secara berkala melalui kanal-kanal resmi BMKG.