:strip_icc()/kly-media-production/medias/5391374/original/020932200_1761311781-pant4.jpg)
Menikmati keindahan alam ciptaan Allah SWT adalah salah satu bentuk ibadah yang mendalam dalam Islam. Pemandangan gunung yang menjulang, hamparan laut yang membiru, atau hijaunya pepohonan bukan sekadar objek visual, melainkan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Ilahi yang mengundang umat Muslim untuk merenung dan bersyukur. Tadabbur alam, atau merenungkan ciptaan Allah, merupakan praktik penting untuk mempertebal keimanan dan menumbuhkan rasa rendah hati.
Al-Qur'an secara berulang kali mengajak manusia untuk merenungkan keindahan dan keteraturan alam semesta sebagai tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Salah satu ayat yang paling sering dikutip dalam konteks ini adalah Surah Ali Imran ayat 190-191.
Teks Arab:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin: Inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la'āyātil li'ulil-albāb. Allażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu'ūdaw wa 'alā junūbihim wa yatafakkarūna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi, rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā, subḥānaka fa qinā 'ażāban-nār.
Arti: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."
Ayat ini menekankan bahwa penciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya siang dan malam, adalah tanda-tanda kebesaran Allah bagi "ulil albab" atau orang-orang yang berakal. Mereka adalah individu yang senantiasa berzikir kepada Allah dalam setiap keadaan dan merenungkan penciptaan alam semesta, kemudian mengakui bahwa tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia dan memohon perlindungan dari siksa neraka.
Selain ayat Al-Qur'an, ada pula doa dan zikir yang dianjurkan berdasarkan hadis Rasulullah SAW ketika seseorang melihat keindahan ciptaan Allah SWT. Salah satu doa utama yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah adalah sebagai berikut:
Teks Arab:
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
Latin: Alhamdulillaahil-ladzii bini'matihi tatimmush-saalihaat.
Arti: "Segala puji bagi Allah dengan nikmat-Nya bisa sempurna segala kebajikan."
Doa ini merupakan ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan Allah, yang dengannya segala kebajikan dapat menjadi sempurna. Mengucapkan doa ini saat melihat keindahan adalah cara untuk mengakui bahwa semua kebaikan berasal dari Allah dan bahwa nikmat-Nya memungkinkan segala sesuatu menjadi sempurna.
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk mengucapkan kalimat "Masya Allah" ketika melihat sesuatu yang menakjubkan atau mengagumkan dari ciptaan Allah SWT. Kalimat "Masya Allah" yang berarti "Inilah yang dikehendaki oleh Allah" merupakan ungkapan pengakuan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya dan merupakan bentuk syukur serta pengakuan akan kebesaran Allah SWT. Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Sunni dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang melihat sesuatu yang membuatnya takjub, kemudian dia mengucapkan, "Mā shā' Allāhu lā quwwata illā billāh" (semua kehendak Allah dan tidak ada daya upaya kecuali atas izin Allah), maka sesuatu itu tidak akan membahayakannya."
Kalimat zikir lain yang sangat dianjurkan untuk diucapkan adalah "Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar".
Teks Arab:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Latin: Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar.
Arti: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar."
Zikir ini mengandung tasbih (menyucikan Allah), tahmid (memuji Allah), tahlil (mengakui keesaan Allah), dan takbir (mengagungkan Allah), yang keseluruhannya merupakan bentuk pengagungan dan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Dengan mengamalkan doa-doa dan zikir ini saat menikmati pemandangan alam, seorang Muslim tidak hanya merasakan kekaguman, tetapi juga mengikatkan hatinya kepada Allah SWT, mengakui kebesaran-Nya, dan senantiasa bersyukur atas nikmat penciptaan yang sempurna. Praktik ini memupuk rasa tawadhu (rendah hati), meningkatkan keimanan, dan menjadikan setiap momen menikmati alam sebagai ibadah yang bernilai di sisi Allah SWT.