PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaannya untuk naik kelas dan berdaya saing, baik di pasar domestik maupun global. Berbagai program strategis telah diluncurkan, terbukti membawa dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas produk, perluasan pasar, dan kesejahteraan pelaku usaha.
Salah satu inisiatif utama Pertamina adalah UMK Academy, sebuah program pembinaan yang telah berjalan sejak 2020. UMK Academy dirancang untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui empat kurikulum inti: Go Modern untuk mengadopsi praktik bisnis modern, Go Digital untuk mengintegrasikan teknologi digital, Go Online untuk memanfaatkan platform pemasaran daring, dan Go Global untuk persiapan memasuki pasar internasional. Dalam perkembangannya, Pertamina UMK Academy 2025 juga mengusung seri Go Green yang berfokus pada bisnis ramah lingkungan.
Program lain yang mendukung pengembangan UMKM meliputi PFpreneur, yang difokuskan pada womenpreneur dengan memberikan stimulan, pendampingan, dan pengembangan kewirausahaan, serta Pertapreneur Aggregator dan Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP). Pertamina juga aktif mengintegrasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk memberdayakan ekonomi lokal, seperti di Bengkulu melalui pelatihan pengelolaan keuangan dan di Palembang melalui program Sugihwaras Creative Village dan Langturif.
Komitmen Pertamina dalam memperkuat ekonomi kerakyatan telah membuahkan hasil nyata. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa program pengembangan UMKM binaan Pertamina dirancang untuk memberikan manfaat yang nyata sekaligus berkelanjutan, tidak hanya meningkatkan omzet tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar wilayah usaha.
Sejumlah UMKM binaan Pertamina telah merasakan langsung manfaat dari program-program ini. Defria Kirana, pendiri Haluan Bali yang bergerak di bidang fesyen, mengaku bisnisnya berkembang pesat setelah mengikuti UMK Academy, dengan produknya kini dipasarkan hingga Australia, Jepang, Belanda, Jerman, dan Amerika Serikat. Demikian pula Bayu Ratna Diny dari Diby Leather yang mencatat lonjakan omzet dan menjalin tiga kolaborasi baru setelah mengikuti kelas Go Global UMK Academy 2024. Inge Arina, pemilik Java Criollo yang mengolah cokelat lokal, dan Sri Wahyuni, pemilik Sambal Ning Niniek, juga melaporkan produk mereka dikenal lebih luas dan menciptakan dampak berganda bagi petani serta kelompok wanita tani di sekitar.
Prestasi gemilang juga diukir UMKM binaan Pertamina di ajang bergengsi. Pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang berlangsung pada 15-19 Oktober, sebanyak 45 UMKM binaan Pertamina berhasil membukukan transaksi senilai total Rp 269,8 miliar, yang terdiri dari penjualan ritel Rp 2,2 miliar dan komitmen ekspor mencapai Rp 267,6 miliar. Sebanyak 14 Nota Kesepahaman (MoU) ekspor juga berhasil diteken dengan pembeli internasional. Salah satu UMKM, Nine Glory Degrees dari Bandung, mencatat transaksi lebih dari Rp 15 miliar dengan minat ekspor dari berbagai negara seperti Malaysia, Timor Leste, India, Kolombia, dan Afrika Selatan pada debutnya di TEI 2025. Pertamina juga meraih penghargaan "Stand Terfavorit" di TEI 2025 berkat konsep booth yang inovatif.
Tak hanya di TEI, UMKM binaan Pertamina juga menunjukkan performa cemerlang di Inacraft on October 2025 pada 1-5 Oktober, dengan meraih omzet transaksi hingga Rp 4,7 miliar dari 32 UMKM, meningkat hampir 62 persen dari tahun sebelumnya. Batik Mata Andau dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berhasil menjual lebih dari 800 potong outer bermotif Dayak dan menarik minat pembeli dari Korea, Jepang, hingga Turki.
Dalam upaya digitalisasi, Pertamina juga meluncurkan fitur Belanja UMKM di situs resmi perusahaan, smexpo.pertamina.com, untuk memperluas akses pasar bagi UMKM. Pertamina juga dinobatkan sebagai Juara 1 Transaksi Tertinggi pada PaDi UMKM 2024 untuk Kategori BUMN Tipe A dan meraih penghargaan BUMN dengan Belanja B2B Terbaik untuk UMKM.
Seluruh upaya Pertamina ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong pemerataan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045 dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 5 tentang kesetaraan gender dan nomor 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Pertamina terus memperkuat fondasi bisnis UMKM binaan di berbagai wilayah, termasuk melalui Sub Holding Upstream Region 1 Zona 1 PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di Sumatera Utara, demi UMKM yang lebih maju, tangguh, berkualitas, mandiri, dan berdaya saing.
