Notification

×

Iklan

Iklan

Cara Wudhu Sesuai Sunnah: Panduan Lengkap, Sah, Doa, dan Urutan Langkah

2025-11-08 | 17:05 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-08T10:05:56Z
Ruang Iklan

Cara Wudhu Sesuai Sunnah: Panduan Lengkap, Sah, Doa, dan Urutan Langkah

Wudhu, sebagai salah satu syarat sah shalat, memiliki kedudukan penting dalam ibadah seorang Muslim. Kesucian fisik menjadi prasyarat untuk menghadap Allah SWT, sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 6 yang menjelaskan perintah wudhu sebelum shalat. Rasulullah SAW juga bersabda bahwa Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci. Oleh karena itu, memahami tata cara wudhu yang sah sesuai sunnah, lengkap dengan doa dan urutannya, menjadi esensial bagi setiap Muslim.

Untuk memastikan keabsahan wudhu, terdapat enam rukun yang wajib dipenuhi. Rukun wudhu ini meliputi niat, membasuh seluruh wajah, membasuh kedua tangan hingga siku, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dan tertib atau berurutan dalam melaksanakannya. Ketiadaan salah satu rukun ini akan menyebabkan wudhu tidak sah. Niat wudhu, yang hukumnya wajib, diucapkan dalam hati berbarengan dengan membasuh wajah. Salah satu lafal niat yang bisa dibaca adalah "Nawaitul wudhua lirof'il hadatsil ashghori fardhon lillaahi ta'ala" yang berarti "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardu karena Allah".

Selain rukun, terdapat banyak sunnah dalam wudhu yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk menyempurnakan ibadah. Urutan tata cara wudhu yang menggabungkan rukun dan sunnah adalah sebagai berikut:
1. Membaca Basmalah: Dianjurkan mengucapkan "Bismillāhir rahmānir rahīm" sebelum memulai wudhu. Imam Nawawi menjelaskan bahwa membaca "Bismillah" saja juga diperbolehkan.
2. Mencuci Kedua Telapak Tangan: Membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan sebelum memasukkannya ke wadah air, sebanyak tiga kali, sambil menyela-nyela jari.
3. Berkumur: Memasukkan air ke dalam mulut dan membersihkan gigi sebanyak tiga kali.
4. Istinsyaq (Menghirup Air ke Hidung) dan Istintsar (Mengeluarkannya): Menghirup air ke hidung lalu mengeluarkannya sebanyak tiga kali.
5. Niat Wudhu: Melafalkan niat wudhu secara lisan dan menetapkannya dalam hati bersamaan saat membasuh wajah.
6. Membasuh Wajah: Membasuh seluruh wajah dari tempat tumbuhnya rambut hingga bawah dagu dan dari telinga kanan hingga telinga kiri, sebanyak tiga kali, memastikan tidak ada bagian yang terlewatkan.
7. Membasuh Kedua Tangan hingga Siku: Membasuh kedua tangan dimulai dari ujung jari hingga melebihi siku sebanyak tiga kali, mendahulukan tangan kanan. Seluruh kulit, kuku, dan rambut harus terbasuh.
8. Mengusap Sebagian Kepala: Mengusap sebagian kepala dengan air, minimal sampainya air ke sebagian kecil kepala atau sehelai rambut yang tumbuh di area kepala, sebanyak tiga kali. Dianjurkan mengusap seluruh kepala.
9. Mengusap Kedua Telinga: Mengusap kedua telinga, baik bagian luar maupun dalam, dengan air baru, secara bersamaan sebanyak tiga kali.
10. Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki: Membasuh kedua kaki dari jari-jari hingga mata kaki, mendahulukan kaki kanan, sebanyak tiga kali, diikuti dengan menyela-nyela jari kaki.
11. Tertib: Melakukan semua urutan di atas secara berurutan.
12. Membaca Doa Setelah Wudhu: Setelah selesai, dianjurkan membaca doa setelah wudhu sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan.

Doa setelah wudhu yang sesuai sunnah adalah: "Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathohiirina waj'alni min ibadati shalihin." Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli tobat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.". Membaca doa ini hukumnya sunnah dan tidak membatalakan wudhu jika tidak dibaca, namun sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan.

Keabsahan wudhu juga sangat bergantung pada terhindarnya dari hal-hal yang dapat membatalkannya. Beberapa hal yang dapat membatalkan wudhu antara lain:
1. Keluarnya sesuatu dari qubul (kemaluan) dan dubur (anus): Baik berupa air kencing, buang air besar, angin (kentut), maupun kotoran lainnya, suci atau najis, kering atau basah. Namun, lendir yang keluar dari kemaluan perempuan secara terus-menerus saat kelelahan atau hamil tidak membatalkan wudhu. Jika yang keluar adalah sperma, tidak membatalkan wudhu tetapi mewajibkan mandi junub.
2. Hilang Kesadaran: Baik karena tidur lelap (kecuali tidur duduk dengan pantat menetap), gila, pingsan, mabuk, atau disebabkan obat-obatan.
3. Bersentuhan Kulit dengan Lawan Jenis yang Bukan Mahram: Jika keduanya telah baligh dan tanpa penghalang. Bersentuhan dengan mahram atau yang terhalang oleh kain tidak membatalkan wudhu.
4. Menyentuh Kemaluan atau Dubur Manusia Tanpa Penghalang: Baik kemaluan sendiri atau orang lain, hidup atau mati, anak kecil atau dewasa, sengaja atau tidak sengaja.
5. Muntah: Menurut Mazhab Hanafi dan Hambali, muntah dapat membatalkan wudhu jika keluar seukuran satu mulut penuh. Namun, Mazhab Maliki dan Syafi'i berpendapat wudhu tidak batal karena muntah.
6. Keluar Darah dan Nanah: Sesuatu yang keluar tidak melalui dua kemaluan, seperti darah atau nanah, bisa membatalkan wudhu. Namun, jika darah yang keluar setetes atau dua tetes, tidak membatalkan wudhu.
7. Makan Daging Unta: Beberapa mazhab berpendapat makan daging unta membatalkan wudhu.
8. Ragu Saat Wudhu: Ketika seseorang sudah berwudhu namun dirinya ragu, maka diharuskan untuk mengulang wudhunya.

Dengan memahami rukun, sunnah, doa, dan hal-hal yang membatalkan wudhu, setiap Muslim dapat melaksanakan ibadah bersuci ini dengan benar, sesuai tuntunan syariat, sehingga shalat dan ibadah lainnya menjadi sah dan diterima di sisi Allah SWT.