
Bek kiri Liverpool, Andy Robertson, secara blak-blakan mengakui bahwa timnya saat ini kekurangan "jiwa bertarung" yang krusial setelah kekalahan 3-2 dari Brentford di Liga Premier pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Pernyataan tersebut muncul menyusul hasil mengecewakan yang menempatkan juara bertahan itu dalam periode terburuknya musim ini, dengan empat kekalahan beruntun di liga dan lima kekalahan dalam enam pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Robertson, yang masuk sebagai pemain pengganti pada babak kedua dalam pertandingan di Gtech Community Stadium, menyampaikan penilaiannya yang jujur kepada LFC TV. Ia menyatakan bahwa timnya "tidak memiliki struktur" dan gagal menjalankan rencana permainan mereka. Pemain internasional Skotlandia itu menyoroti kegagalan fundamental dalam pendekatan tim, terutama ketidakmampuan mereka untuk memenangkan bola-bola kedua dan kurangnya semangat juang di momen-momen krusial. Menurut Robertson, kondisi seperti ini jarang terjadi selama sembilan musimnya di Anfield, mungkin hanya sekali atau dua kali.
Pertandingan melawan Brentford berjalan buruk sejak awal bagi Liverpool. Dango Ouattara memanfaatkan lemparan ke dalam panjang Brentford untuk mencetak gol pada menit kelima, diikuti oleh gol Kevin Schade sebelum jeda. Milos Kerkez sempat memberikan harapan singkat bagi Liverpool dengan gol pertamanya untuk klub pada waktu tambahan babak pertama, mengurangi defisit menjadi 2-1. Namun, Igor Thiago mengembalikan keunggulan dua gol Brentford dari titik penalti. Meskipun gol telat Mohamed Salah membuat skor menjadi 3-2, Liverpool tidak mampu menyamakan kedudukan.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, juga mengakui bahwa performa timnya saat melawan Brentford adalah yang terburuk musim ini. Komentar Robertson menggarisbawahi kegelisahan yang berkembang di sekitar performa tim di bawah manajemen Slot, terutama terkait dengan kemampuan mereka untuk menunjukkan ketahanan dan determinasi yang menjadi ciri khas mereka di musim-musim sebelumnya. Robertson menegaskan bahwa tim harus berjuang untuk mendapatkan kendali dalam pertandingan, memenangkan bola-bola pertama dan kedua, sebelum kualitas individu dapat muncul.