Notification

×

Iklan

Iklan

Denada: Publik Figur Terbuka Kritik, Tapi Tolak Hinaan

2025-10-27 | 08:36 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-10-27T01:36:50Z
Ruang Iklan

Denada: Publik Figur Terbuka Kritik, Tapi Tolak Hinaan

Penyanyi Denada baru-baru ini menyuarakan pandangannya mengenai kritik yang diterima figur publik, menegaskan bahwa kritikan adalah hal yang wajar, namun hinaan tidak dapat dibenarkan. Denada menyatakan, "Kami Public Figure Halal Dikritik, Bukan untuk Dihina!". Pernyataan ini disampaikannya sebagai respons terhadap maraknya perundungan dan komentar negatif dari warganet terhadap para selebritas di media sosial.

Dalam sebuah kesempatan di kawasan Tendean, Jakarta, pada Jumat, 24 Oktober 2025, Denada menjelaskan bahwa dirinya setuju dengan kritik yang membangun. Namun, ia menyayangkan adanya anggapan bahwa figur publik "halal" untuk dihina karena status mereka. Denada menyoroti perbedaan esensial antara kritik yang bertujuan untuk perbaikan dan hinaan yang hanya bertujuan menjatuhkan. Menurutnya, kritik datang dari niat baik dengan tujuan positif, sementara hinaan muncul dari kebencian dan keinginan untuk menyakiti.

Ibu satu anak ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap rekan-rekan artis yang mungkin tidak memiliki mental sekuat dirinya dalam menghadapi tekanan dan komentar negatif publik. Ia menekankan bahwa banyak pelaku industri hiburan, baik di dalam maupun luar negeri, yang mengalami dampak mental serius akibat perundungan daring. Denada sendiri mengaku telah terbiasa dengan sorotan publik sejak lahir, mengingat ibunya, Emilia Contessa, juga merupakan pesohor. Meskipun demikian, prioritas utamanya saat ini adalah putrinya, Aisha Aurum.

Penyanyi berusia 46 tahun ini juga sebelumnya menjadi sorotan terkait gaya busananya yang dianggap seksi di media sosial, yang memicu beragam komentar dari warganet. Menanggapi hal tersebut, Denada sesekali membalas komentar pedas tersebut hanya jika sedang iseng. Ia berharap warganet dapat lebih bijak dalam menyampaikan pendapat dan membedakan antara kritik yang membangun dengan hinaan yang merendahkan martabat.