Notification

×

Iklan

Iklan

Dinas Pariwisata Bali: Waspada Cuaca Ekstrem, Ini Imbauan untuk Wisatawan

2025-11-13 | 16:48 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-13T09:48:16Z
Ruang Iklan

Dinas Pariwisata Bali: Waspada Cuaca Ekstrem, Ini Imbauan untuk Wisatawan

Dinas Pariwisata Provinsi Bali telah menerbitkan surat imbauan komprehensif kepada seluruh pemangku kepentingan pariwisata menyusul peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diperkirakan berlangsung selama sepekan ke depan. Imbauan ini bertujuan untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan wisatawan di tengah potensi hujan lebat disertai angin kencang serta gelombang tinggi.

Menurut BMKG, cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk Siklon Tropis Fung-Wong yang berada di Laut Filipina Timur, Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer Kelvin, dan gelombang Rossby Ekuator. Prakiraan cuaca terbaru pada Kamis, 13 November 2025, menunjukkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat (level siaga) di wilayah Badung, Bangli, Buleleng, dan Tabanan. Sementara itu, Gianyar, Jembrana, Karangasem, dan Klungkung berada pada level waspada untuk potensi hujan sedang hingga lebat. Peringatan dini angin kencang juga dikeluarkan untuk Badung, Jembrana, Gianyar, Klungkung, dan Karangasem.

Selain itu, BMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Bali, dengan ketinggian bisa mencapai 4 meter di perairan selatan Pulau Bali. Gelombang setinggi 1,25 hingga 1,5 meter berpeluang terjadi di perairan Selat Badung, Selat Lombok bagian utara, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Pulau Bali, yang berisiko bagi kapal feri dan nelayan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Wayan Sumarajaya, mengeluarkan surat imbauan bernomor B.20.000/3647/INPAR/DISPAR pada Rabu, 12 November 2025. Surat tersebut ditujukan kepada seluruh ketua asosiasi pariwisata di Bali, termasuk Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Bali Villa Association (BVA), Bali Hotel Association (BHA), serta asosiasi dan pelaku usaha pariwisata lainnya.

Dalam imbauannya, Sumarajaya meminta seluruh anggota asosiasi untuk melakukan persiapan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki guna mitigasi bencana. Pelaku usaha diimbau untuk melaksanakan Standard Operating Procedures (SOP) dengan benar agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah atau diminimalisir. Pengelola biro perjalanan wisata dan akomodasi pariwisata juga diminta untuk memberikan informasi lengkap kepada wisatawan terkait kondisi cuaca selama musim hujan dan langkah-langkah yang harus dilakukan.

Untuk pengelola daya tarik wisata (DTW), khususnya yang berbasis alam, diimbau untuk menata pohon di lingkungan wisata guna menghindari potensi pohon tumbang akibat hujan dan angin. Pembersihan saluran drainase juga penting untuk mencegah banjir, serta pemasangan media informasi di area DTW agar wisatawan mengetahui panduan keselamatan. Bagi pengelola aktivitas wisata alam seperti arung jeram, mendaki, bersepeda, selam, dan paralayang, penting untuk selalu memantau perkiraan cuaca dari BMKG dan menginformasikan kepada wisatawan kapan aktivitas aman dilakukan atau harus ditunda.

Selain itu, Dinas Pariwisata juga mengimbau agar pelaku usaha senantiasa menyosialisasikan "Do's and Don'ts" kepada wisatawan asing. Wisatawan diimbau untuk tetap waspada, mempersiapkan perlengkapan menghadapi hujan, dan mempertimbangkan untuk didampingi pemandu profesional saat beraktivitas. Masyarakat dan pelaku pariwisata diharapkan rutin memantau informasi cuaca terkini dari sumber resmi BMKG.