
Pakar teknologi terkemuka, Onno W. Purbo, telah meluncurkan inisiatif signifikan dengan membagikan 23 buku kecerdasan buatan (AI) secara gratis kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk memajukan literasi AI sejak dini dan memperkuat kedaulatan digital bangsa. Seluruh materi pembelajaran tersebut dapat diunduh secara bebas melalui situs Intechpress (intechpress.ibps.ac.id).
Inisiatif ini dirancang untuk menjangkau siswa dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hingga para guru. Onno mengungkapkan bahwa setiap buku memiliki sekitar 150 hingga 200 halaman dan disusun dengan pendekatan praktis yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan siswa. Materi untuk siswa SD berusia delapan tahun mengajarkan cara membuat aplikasi Android sederhana dalam waktu dua jam, sementara buku untuk SMP membahas pembuatan AI pribadi di ponsel, seperti Personal Image Classifier dan Personal Sound Classifier. Untuk tingkat SMA dan SMK, modul berfokus pada pembelajaran mesin (machine learning) dan analisis data, termasuk teknik peramalan (forecasting).
Pada hari peluncuran, situs Intechpress mencatat lebih dari 4 juta unduhan, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap materi ini. Onno juga menyebutkan bahwa buku-buku tersebut telah digunakan dalam pelatihan oleh dinas pendidikan di berbagai wilayah, termasuk Kendari dan Jembrana, untuk membekali guru dan siswa dengan pengetahuan dasar AI. Menurut Onno, inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam perkembangan AI global. Ia melihat potensi besar dengan 72 juta anak SD di Indonesia dan harga perangkat yang semakin terjangkau, memprediksi pasar edukasi AI akan "booming".
Visi utama dari pembagian buku ini adalah untuk mencapai kedaulatan dan kemandirian digital Indonesia. Onno menekankan pentingnya melatih AI dengan data lokal Indonesia, bukan mengandalkan kumpulan data asing. "AI tergantung pada data training ini. Kita nggak mungkin pakai datanya punya orang Amerika," ujarnya saat acara Indonesia Gadget Awards 2025 di Jakarta pada Kamis (13/11/2025). Ia juga melihat peluang bisnis yang masif, dengan potensi 60 juta UMKM di Indonesia yang dapat memanfaatkan chatbot AI yang berjalan di ponsel tanpa cloud, dengan biaya pembuatan sekitar Rp100 ribu per unit.
Upaya ini sejalan dengan berbagai program dan kebijakan lain yang mendorong literasi AI di Indonesia, termasuk program "AI Ready ASEAN" yang didukung Google.org dan inisiatif "Sekolah Siap AI" yang mempersiapkan kurikulum AI nasional. Dengan adanya materi AI gratis dan praktis ini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat menjadi lebih cakap teknologi dan mampu menciptakan solusi berbasis AI untuk kemajuan bangsa.