Notification

×

Iklan

Iklan

Nu'aiman bin Amr: Kisah Humoris Sahabat Nabi yang Menginspirasi

2025-10-26 | 19:43 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-10-26T12:43:29Z
Ruang Iklan

Nu'aiman bin Amr: Kisah Humoris Sahabat Nabi yang Menginspirasi

Nu'aiman bin Amr bin Rafa'ah adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal luas karena kepribadiannya yang jenaka dan kisah-kisah penuh canda. Berasal dari Bani Najjar, Madinah, ia termasuk dalam 70 orang Anshar yang berbaiat pada Nabi dalam Bai'at Aqabah Kedua sekitar tahun 622 Masehi. Meskipun terkenal sebagai sosok yang humoris, Nu'aiman juga merupakan pejuang sejati yang turut serta dalam semua pertempuran besar bersama Nabi SAW, termasuk Perang Badar, Uhud, dan Khandaq. Ini menunjukkan keberaniannya dan kesetiaannya pada Islam. Nu'aiman diperkirakan wafat pada tahun 652 Masehi.

Kisah-kisah lucu Nu'aiman seringkali membuat Rasulullah SAW dan para sahabat tertawa terbahak-bahak, bahkan hingga terlihat gigi geraham beliau. Rasulullah SAW sendiri disebut-sebut selalu tersenyum dan tertawa saat bertemu Nu'aiman. Beliau bahkan pernah bersabda, "Nu'aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena dia suka membuatku tertawa."

Salah satu kisah jenaka Nu'aiman yang paling terkenal terjadi saat ia ikut perjalanan dagang bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq dan sahabat lainnya, Suwaibith bin Harmalah, ke Negeri Syam. Suwaibith ditugaskan menjaga logistik makanan. Ketika Nu'aiman merasa lapar dan meminta makanan, Suwaibith menolak karena harus menunggu Abu Bakar. Merasa kesal, Nu'aiman kemudian "menjual" Suwaibith kepada sekelompok orang Arab sebagai budak dengan harga murah, mengatakan bahwa budak tersebut memiliki kekurangan, yaitu sering mengaku sebagai orang merdeka. Para pembeli menyeret Suwaibith yang berteriak keras mengaku sebagai orang merdeka, namun mereka mengabaikannya. Abu Bakar yang mengetahui kejadian itu segera meluruskan kesalahpahaman dan menebus Suwaibith. Kisah ini kemudian diceritakan kepada Nabi Muhammad SAW di Madinah, dan beliau serta para sahabat tertawa terbahak-bahak. Bahkan, perawi hadis menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sering menceritakan kisah ini kepada para tamunya setahun setelah kejadian.

Keisengan Nu'aiman tidak hanya berhenti di situ. Ia pernah mengerjai Rasulullah SAW dengan membawakan buah-buahan atau madu sebagai hadiah, namun kemudian menagihkan pembayarannya kepada Nabi karena ia sendiri tidak memiliki uang. Rasulullah SAW yang terkaget-kaget lantas tertawa dan membayar tagihan tersebut. Dalam kesempatan lain, Nu'aiman juga pernah menyembelih unta milik seorang Badui yang datang menemui Rasulullah SAW, atas usul gurauan beberapa sahabat. Ketika pemilik unta terkejut, Rasulullah SAW bertanya siapa pelakunya dan para sahabat serentak menjawab, "Nu'aiman!". Nu'aiman saat itu bersembunyi di sebuah lubang di rumah Dhuba'ah binti Zubair.

Di balik sifat jenakanya, Nu'aiman juga pernah terjerumus dalam kebiasaan buruk minum alkohol. Nabi SAW beberapa kali memerintahkan agar Nu'aiman dicambuk. Meskipun demikian, ketika seorang sahabat, Umayr, meluapkan amarahnya dengan berkata, "Laknatullah 'alaih – semoga kutukan Allah menimpanya," Nabi menegur Umayr. Rasulullah SAW bersabda, "Jangan... Sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasul-Nya. Dosa besar (seperti ini) tidak meletakkan seseorang di luar jemaah dan rahmat Allah amatlah hampir dengan orang yang beriman." Ini menunjukkan kasih sayang dan kebijaksanaan Rasulullah SAW dalam menyikapi kekurangan sahabatnya, serta pengakuan beliau terhadap kecintaan Nu'aiman kepada Allah dan Rasul-Nya. Nu'aiman bin Amr menjadi bukti bahwa humor dan keceriaan juga memiliki tempat dalam dakwah dan kehidupan seorang Muslim, bahkan dalam lingkaran para sahabat Nabi yang mulia.