:strip_icc()/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
Doa Ruqyah Syar'iyyah, praktik penyembuhan Islami yang berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah, semakin banyak dipahami sebagai pelengkap, bahkan terintegrasi, dengan penanganan medis modern untuk beragam kondisi kesehatan. Ruqyah syar'iyyah adalah pembacaan doa atau ayat-ayat Al-Qur'an yang bertujuan memohon perlindungan dan kesembuhan kepada Allah SWT dari berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis, termasuk gangguan sihir atau jin. Ini berbeda dari makna asli "ruqyah" yang bisa diartikan jampi-jampi, dengan penekanan pada kesesuaian syariat.
Pelaksanaan ruqyah syar'iyyah memiliki beberapa syarat utama agar sesuai tuntunan agama. Pertama, bacaan ruqyah harus bersumber dari firman Allah, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, atau doa-doa sahih yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW. Kedua, bacaan harus dalam bahasa Arab atau bahasa lain yang maknanya dapat dipahami dengan jelas, untuk menghindari potensi kesyirikan. Ketiga, keyakinan penuh harus tertanam bahwa kesembuhan mutlak datang dari Allah SWT, dan ruqyah hanyalah salah satu bentuk usaha atau sarana. Penting pula untuk tidak ada unsur kesyirikan dalam praktiknya, seperti meminta pertolongan kepada selain Allah.
Tata cara ruqyah syar'iyyah dimulai dengan bersuci atau berwudhu bagi pasien dan peruqyah. Pasien dianjurkan untuk menanggalkan benda-benda yang terkait dengan sihir atau jimat. Peruqyah, yang disyaratkan memiliki akidah yang bersih dan menjalankan perintah agama, dapat membacakan ayat-ayat ruqyah sambil meniupkan pada bagian tubuh yang sakit, meniupkan pada air untuk diminum atau diusap, atau mengusap langsung bagian tubuh yang dikeluhkan. Bacaan yang umum digunakan antara lain Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, serta beberapa ayat dari Surah Al-Baqarah, Ali-Imran, Al-Jin, Al-Isra, Thaha, Yasin, As-Saffat, Al-Mu'minun, Al-Ahqaf, dan Ar-Rahman. Doa-doa sahih dari Nabi Muhammad SAW juga diajarkan, seperti doa perlindungan dan permohonan kesembuhan. Ruqyah dapat dilakukan secara mandiri oleh individu atau dengan bantuan seorang peruqyah. Dalam kasus pasien wanita, peruqyah laki-laki tidak diperkenankan meruqyah tanpa didampingi mahram. Pasien juga disarankan untuk bertaubat dan menyucikan diri (tazkiyatun nafs) dari dosa-dosa.
Integrasi ruqyah syar'iyyah dengan medis modern menawarkan pendekatan holistik dalam penyembuhan. Ruqyah bukanlah pengobatan alternatif yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari sistem Thibbun Nabawi yang mencakup pengobatan alami. Banyak penelitian menunjukkan efektivitas ruqyah syar'iyyah dalam menangani gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, stres, dan depresi. Ruqyah memberikan ketenangan spiritual, penguatan mental, dan meningkatkan keyakinan pasien, sementara pengobatan medis modern berperan dalam mengatasi gejala dan memperbaiki ketidakseimbangan kimiawi otak.
Hubungan antara ruqyah syar'iyyah dan pengobatan medis modern digambarkan sebagai simbiosis mutualisme; keduanya kongruen dan tidak bertentangan, masing-masing menangani dimensi spiritual/psikologis dan biologis dengan tujuan yang sama, yaitu kesembuhan pasien. Kombinasi kedua pendekatan ini terbukti secara empiris dapat memberikan dampak positif yang signifikan, memperpendek masa perawatan, dan mempercepat pemulihan, khususnya pada kasus-kasus yang melibatkan unsur psikologis dan kejiwaan, termasuk gangguan psikosomatis. Suara lantunan ayat Al-Qur'an terbukti memiliki efek menenangkan dan dapat menstimulasi otak. Pendekatan terpadu ini dianjurkan sebagai strategi efektif dalam menangani berbagai masalah kesehatan, mengoptimalkan penyembuhan melalui dimensi spiritual dan ilmiah.